Tambal Gigi Depan & Perawatan Gigi Berlubang - Gigi berlubang harus mesti ditambal. Bersamaan dengan saat, tambal gigi sekarang ini juga memperhitungkan segi estetika. Bila penambalan dikerjakan dengan benar, orang akan tidak yakin ada tambalan pada giginya.
Telah sekian hari ini Linda menahan rasa sakit disebabkan giginya yang berlubang. Sesudah sakitnya agak mereda, serta kesibukannya juga tak akan menumpuk, ia juga berkunjung ke dokter langganannya.
“Dok, saya minta ditambal namun yg tidak terlihat ya? ”
Tanpa ada berkata, sesudah Linda duduk di kursi operasi”, sang dokter segera beraksi. Sesudah sistem pengeboran usai, dokter tadi berkata, “Yak, telah usai! ”
“Lo, kok tak ditambal, Dok! ” Linda kebingungan.
Tanpa ada rasa bersalah dokter menjawab, “Kan tadi minta tambalan yg tidak terlihat. ”
Linda juga mengungkapkan maksud yang sesungguhnya, yaitu tambalan yang warnanya seirama dengan warna gigi.
“O, itu namanya tambalan sewarna gigi, ” timpal sang dokter.
|
Gambar Tambal Gigi Depan & Perawatan Gigi Berlubang |
Dua jenis tambalan sewarna gigi
Gigi yang berlubang mesti selekasnya diakukan. Soalnya, apabila didiamkan terus berlubang, bakal gampang membusuk. Nah, waktu infeksi telah demikian kronis, aksi paling akhir yang dapat dikerjakan yaitu mencabut gigi. Bila gigi dicabut, “Ya jadi ompong dong! ” tukas Linda. Cewek ompong? Enggaklah. Maka dari itu, “Saya bela-belain datang ke dokter gigi buat menambal gigi yang mulai berlubang. ” Selalu jelas, Linda paling takut dengan bor.
Belakangan ini keinginan menambal gigi dengan tambalan sewarna gigi -- dengan cara salah kaprah dimaksud tambalan putih-- memanglah bertambah. Jika ditangani dengan baik, struktur serta warnanya nyaris sama dengan gigi asli. Orang yang melihatnya juga jadi susah memastikan apakah gigi itu ada tambalannya atau tak.
Dengan cara umum, ada dua jenis tambalan sewarna gigi : resin komposit serta glass ionomer cement (GIC). Ketidaksamaan keduanya yaitu dalam soal perlekatan. Resin komposit menempel pada permukaan gigi dengan cara mekanis, yakni lewat pori-pori yang di buat pada permukaan e-mail lewat cara dietsa. Langkah lain yaitu dengan perlekatan hibrida pada permukaan dentin. Sedang GIC menempel dengan cara fisik serta kimia, baik pada e-mail ataupun dentin.
Kenapa perlekatan pada e-mail serta dentin tidak sama? E-mail adalah kristal yang sangatlah padat, 95 - 98%-nya yaitu mineral. Sedang dentin cuma memiliki kandungan 75% mineral, selebihnya berbentuk serabut kolagen yang lunak. Dentin juga tak padat lantaran memiliki kandungan beberapa puluh ribu saluran mikro per mm2.
Dengan cara mekanis perlekatan resin komposit pada pori-pori e-mail lebih kuat dibanding pada kolagen, yang dimaksud ikatan hibrida, di permukaan dentin. Demikian juga dengan GIC yang dengan cara kimia menempel pada mineral gigi yang semakin banyak dikandung oleh e-mail.
Resin komposit awalannya dipakai untuk menambal gigi depan yang terlihat dari luar, melakukan perbaikan gigi yang patah, melapisi permukaan gigi yang rusak, atau tutup warna gigi yang beralih lantaran tetrasiklin umpamanya. Sesudah lewat riset serta pengembangan yang intensif, saat ini bahan ini jadikan juga sebagai pengganti amalgam untuk menambal gigi belakang lantaran kekuatannya telah setara.
Dibanding dengan resin komposit, kemampuan serta fisik GIC lebih rendah. Walau demikian perlekatannya pada permukaan dentin tambah baik. Karena itu bahan ini banyak dipakai untuk menambal daerah yg tidak terserang desakan kunyah, umpamanya lubang gigi dekat gusi atau juga sebagai basic saat sebelum ditambal dengan resin komposit. Di samping itu, GIC juga dipakai juga sebagai semen untuk merekatkan tambalan logam atau mahkota tiruan gigi.
Sukses atau Tidak berhasil!
Bahan tambal sewarna gigi tadi dimasukkan ke lubang gigi, tentu berbentuk lunak. Sesudah ikuti bentuk lubang pada akhirnya bahan ini mengeras dengan cara kimia atau penyinaran. Pengerasan dengan cara kimia yaitu dengan langkah digabung, seperti bikin lem besi. Tetapi lantaran saat pengerasannya tidak bisa dikontrol, jadi lalu dikembangkanlah pengerasan dengan disinari. Dengan langkah tersebut tambalan bisa dibuat serta disempurnakan dengan leluasa saat sebelum dikeraskan.
Awal mulanya penyinaran dikerjakan memakai cahaya ultraviolet. Berhubung di ketahui beresiko, di kembangkan penyinaran lain memakai lampu halogen, seperti yang dipakai untuk lampu mobil. Lampu ini tak beresiko namun sangatlah menyilaukan. Hingga ada yang menduga itu cahaya laser. Light Amplification by Stimulated Enission of Radiation (laser) memanglah dipakai di kedokteran gigi, namun semakin banyak untuk memotong gigi, tulang, jaringan, disinfeksi.
Lantaran permukaan tambal sewarna gigi memiliki perlekatan yang baik dengan permukaan gigi, jadi tehnik pengeboran pada gigi juga alami pergantian. Bila memakai amalgam, butuh lubang yang besar, jadi saat ini tak akan. Tehnik paling baru yang diberi nama minimum preparation cuma buang jaringan gigi yang rusak serta meninggalkan sebanyak-banyaknya jaringan yang sehat.
Tidak ada gading yang tidak retak! Demikian dengan juga tehnik penambalan ini. Walau kekuatan merekatnya baik, tetapi pada saat mengeras bahan ini bakal mengerut ke arah datangnya cahaya. Alhasil bakal muncul rasa sakit sesudah penambalan atau kemungkinan yang lain bOcor. Besarnya pengerutan ini tergantung pada ketebalan bahan tambal. Makin tidak tipis, pengerutannya makin besar. Mengatasinya, bahan ini ditempatkan tak sekalian tetapi selapis untuk selapis. Yang butuh diingat, sepanjang penambalan tak bisa terserang ludah atau cairan mulut, lantaran bakal mengganggu pelekatannya. Kenapa?
Bahan ini berbentuk tehnik peka, hingga prosedur baku penambalan mesti diikuti dengan benar. Soalnya cuma ada dua kemungkinan : sukses atau tidak berhasil. Tak ada arti kurang-kurang dikit bolehlah. Bila itu berlangsung, dapat di pastikan bakal tidak berhasil.
Lantaran prosedurnya agak rumit, bahkan juga oleh dokter gigi yang terlatih seperti spesialis konservasi gigi sekalipun, jadi penatalaksanaannya mustahil dikerjakan kurun waktu 10 menit, diluar alat serta persiapannya.
Bagaimanakah pilih bahan tambal sewarna gigi yang baik?
Di Amerika Serikat bahan yang baik bakal memperoleh sertifikat dari Persatuan Dokter Gigi Amerika (ADA). Sayangnya di Indonesia hal semacam itu belum dikerjakan hingga dokter gigi di buat bingung dengan demikian banyak bahan yang ada di market. Pada akhirnya kerap diambil bahan menurut harga, dengan pertimbangan mungkin saja supaya terjangkau oleh pasiennya. Tetapi untuk mudahnya, banyak yang merujuk pada ADA atau instansi riset berdiri sendiri yang lain.
Hasil penambalan yang baik ditandai dengan permukaan yang licin serta mengkilap. Diluar itu tepinya menyatu dengan gigi hingga batasnya nyaris tak terlihat. Tetapi bila tampak garis berwarna gelap atau seperti kaca retak di pinggir tambalan bermakna sudah berlangsung kebocoran. Tambalan juga mesti dibongkar untuk diulang lagi.
Bila berhasil, tanpa ada butuh menanti seperti tambalan memakai amalgam, gigi juga dapat segera digunakan buat kunyah. Yang butuh diingat hanya janganlah konsumsi banyak makanan atau minuman berwarna seperti teh, kopi, cokelat, serta kuah berbumbu kunyit. Bukanlah apa-apa sih, warna tambalan bisa-bisa tak sewarna gigi lagi. Janganlah juga lupa untuk periksa ke dokter gigi untuk pembersihan serta menghindar karies ulangan, sekurang-kurangnya tiap-tiap enam bln..
Nah, saat ini Anda juga dapat tersenyum semanis Linda tanpa ada takut ketahuan ada sisa tambalan. Tak perlu kuatir jadi bahan isuan, “Ih, manis-manis kok malas menjaga gigi! ”
**************
KISAH AMALGAM YANG BERTAHAN DUA ABAD
Saat sebelum di kenal tambalan sewarna gigi, dunia tambal menambal dikuasai pemain legendaris : amalgam. Hampir sepanjang dua era ia tak mempunyai saingan bermakna. Amalgam jadi kurang popular mulai sejak digembar-gemborkan bahwa kandungan merkuri di dalamnya beresiko untuk kesehatan. Walau sebenarnya ADA sudah menyanggah hal semacam itu. Segi negatif amalgam yang lain yaitu warnanya yang kelabu tua hingga kurangi keindahan.
Amalgam yang digunakan untuk menambal gigi memanglah memiliki kandungan merkuri berbentuk cair sejumlah 43 - 54%. Tetapi, saat ingin digunakan buat menambal ia digabung dengan beberapa bahan lain yahni bubuk amalgam yang terdiri atas perak, tembaga, timah, serta terkadang beberapa Zn, paladium, atau indium. Jadi, walau berbentuk cair merkuri beresiko, tetapi apabila telah berikatan dengan bubuk amalgam jadi stabil hingga aman dipakai didalam mulut.
Walau demikian, baiknya seseorang ibu hamil tak diberikan tambalan amalgam ketika hamil. Ini untuk berjaga-jaga pada janin yang dikandungnya.